Selasa, 16 April 2013

Kebohongan Demi Ibu


Ibu baru selesai menyiapkan makan siang ketika Teti datang dengan terengah-engah.
“Bu, Bu! Lihat ulangan Bahasa Inggrisku dapet nilai 95” ucapnya seraya menyodorkan kertas ulangannya. “wah, bagus Tet, tapi bukannya kamu ndak bisa ya sama pelajaran Bahasa Inggris ? kok bisa dapet 95?” ujar ibu yang kaget dan tak percaya. “yeh si ibu, kalo Teti dapet jelek diomelin kalo dapet bagus, ibu nggak percaya! Ih, sebel deh sama ibu” kata Teti dengan sewot. “bukan begitu maksud ibu Tet, ibu Cuma takut kamu ngerjakannya nggak jujur” “ah, udah deh bu! Teti capek, Teti sebel sama ibu” ucap Teti sambil mulai meninggalkan ibu. “eh eh, sebel sih sebel tapi makan dulu dong -_-” ucapan ibu kali ini tak mendapat respon dari Teti.
Teti membanting tasnya dan kemudian merebahkan tubuh mungilnya diatas ranjang. “tapi emang bener sih omongannya ibu :/ aku ngerjain ulangannya nggak jujur. Tapi, itu semua kan demi ibu. Biar ibu seneng dan  nggak malu” ucapnya pada boneka teddy kesayangannya.
Esoknya  ketika di sekolah. Teti dipanggil oleh guru Bahasa Inggrisnya, Bu Nency. Bu Nency adalah guru yg mengetahui bahwa teti tidak jujur dalam mengerjakan soal ulangan. “Teti, ibu lihat nilai ualngan bahasa inggrismu sangat  tinggi bahkan tertinggi di kelasmu” tanya bu nency memulai permbicaraan. “eh eh, iya  bu” jawab teti gugup. “nah, karena nilai bahasa inggrismu bagus. Ibu akan mendaftarkan kamu ke speech contest, yg akan diadakan di sekolah minggu depan. Gimana?” “hah?? Speech contest bu?” jawab teti spontan dengan mata terbelalak. “iya, kenapa? Kamu takut?” ujar bu nency dengan nada sedikit meledek. “Iya bu, saya takut nggak bisa” ucapnya dengan wajah yg sedikit pucat. “kalo ulangan aja kamu bisa. Otomatis kamu bisa dong buat ikut lomba itu. Pokonya saya nggak mau tau, kamu harus ikut lomba itu teti!” kata bu nency dengan nada tinggi, sekaligus mengakhiri pembicaraan mereka berdua.
Bel pulang tlah berbunyi. seluruh siswa yg ada di sekolah itu berhamburan kesana kemari ingin segera pulang, untuk mengisi perut yg sedari tadi sudah mengadakan konser lagu keroncongan. Tapi tidak dengan teti, ia duduk sendirian disudut taman. Sambil memikirkan obrolannya dengan bu nency tadi. “gimana ya? Aku kan nggak bisa bhs inggris. Nggak mungkin aku ikut speech contest. Nanti bukannya ngebanggain malah malu maluin -_-” ucapnya gelisah, pada dirinya sendiri. Tiba-tiba daris, yg secara diam-diam mendengar ucapan teti datang menghampirinya. “eh tet, kamu gabisa ikut speech itu. Kamu kan nggak bisa bhs inggris. Ngaku aja deh! Dari pada malu seumur hidup!” katanya secara tiba-tiba. “eh apaan sih kamu! Sana sana pergi!!”ucap teti sambil mendorong daris pergi. “kamu pembohong tet, kamu bakalan nyesel”
***
Teti masih mengingat-ingat ucapan daris yg tadi. “bener juga sih, apa kata daris. Tp, aku bakalan malu juga kalo temen-temen sm ibu tau kalo aku nggak jujur. Mungkin aku harus mengakui semua kebohongan ini! Aku nggak mau hidup terlilit kebohongan. Aku pengen jujur, ya! Besok aku bakalan  jujur tentang ini semua ke ibu, bu nency, dan teman-teman” ucapnya semangat.
***
Esok paginya, ia berbicara jjujur kpd ibunya tentang nilai ulangan itu. “bu, sebenarnya teti memang nggak jjujur soal ulangan bhs inggris itu” ungkap teti. “dari awal ibu sudah menduganya! Kenapa kamu lakukan itu tet? Kamu sudah bikin ibu malu! Nanti di sekolah kamu harus minta maaf sm semuanya !” ujar ibu marah tanpa ampun. “ba ba baik bu..” jawab teti pasi. “lain kali jangan kamu ulangi lagi! Awas kalo tau kamu nggak jujur lagi, ibu kurung kamu di kamar!” (galak bener ibunya -_-) “iya buu..” ucap teti sambil berpamitan kepada ibunya.
***
Selama perjalanan mejuju sekolah, teti dihantui oleh rasa takut. Ia takut dimarahi oleh guru-gurunya dan dimusuhi oleh teman-temannya. Tapi apa boleh buat, semua itu buahl dari kesalahannya sendiri.
***
Ketika sampai di sekolah, teti langsung menghampiri bu nency. Dan menjelaskan semua kebohongan yg telah ia perbuat. “permisi bu nency, saya mau bilang sesuatu” ucapnya gugup. “iya tet, ada apa?” “begini bu, sebenarnya nilai ulangan bhs inggrisnya saya itu ndak murni. Saya nggak jujur bu, saya pantas di hukum. Saya menyesal bu. Maafkan saya” ujarnya mengungkapkan yg sebenarnya. “iya tet, memang dari awal ibu sudah tau. Apa alasan kamu tidak jujur?” tanya bu guru “saya hanya ingin membanggakan ibu. Jadi, saya berbohong demi ibu” ucapnya sambil mulai menitikkan air mata. “ibu mengerti maksud kamu tet, tapi seharusnya kamu tidak melakukan hal itu. Seharusnya, kamu belajar giat. Bukan menyontek” “iya bu saya mengerti saya salah. Saya minta maaf. Dan saya ingin mengikuti ulangan susulan. Kali ini saya akan memberikan yg terbaik dan jujur” janji teti. “iya ibu maafkan, sekarang kamu masuk kelas sebentar lagi bel aka berbunyi” “iya bu”jawab teti singkat.
***
Kejadian itu, takkan pernah terlupakan oleh teti. Kini teti tlah berubah, ia menjadi anak yg patuh, rajin, pandai, dan jujur. Sebuah kebohongan yg dia buat. Kini tlah menjadi motivasi baginya,untuk terus melangkah maju. 


~ini cerpen karyaku :) asli tanpa campur tangan orang lain! terserah apa pendapat kalian, yang penting ini murni karyaku :)
meskipun menurut penilaian ku ini jelek, ndak mutu and blablabla~ tapi setidaknya aku akan menghargai cerpen ini ;) karena cerpen ini "My Handwriting" :)
 kritik dan saran terbuka untuk kalian semuaa :)


thanks for all :)

2 komentar:

  1. Apa amanat/pesan yang akan kamu sampein di cerpen ini?

    BalasHapus
  2. jangan pernah berbohong meskipun itu demi kebaikan sekalipun. karena sesungguhnya tuhan membenci seorang PEMBOHONG. dan akan membuka kebohongannya secara perlahan.

    Penyesalan selalu dtg diakhir :) kalo diawal namanya pendaftaran :D

    BalasHapus