Sabtu, 10 Mei 2014

Lebih dari Pengerat







    
Nepotisme, kapan kau mati?
Anak, bapak mencurangi negeri
Binasakan kejujuran sang mentri
Inginkan kekuasaan pribadi
Lupa akan kewajiban
Lalai akan tanggungan
Apa yang bisa kudapat darimu?

Kasih Tak Sampai



am.jpg


 


Kasihmu mendekapku
Yang selalu kurindu setiap waktu
Kasihmu tak pernah pudar
Tetap setia laksana fajar

Perubahan pada yang tidak seharusnya BERUBAH



Lebih baik berteman tapi berasa pacaran, daripada pacaran rasanya temenan.
                Pernah aku melihat kiasan seperti itu di sebuah status milik teman mayaku. Seketika aku teringat akan diriku. Akan apa yang kujalani sekarang. Tak ada yang salah dengan keadaan –dan aku yakin hanyalah pecundang yang selalu menyalahkan keadaan– mungkin ini adalah buah dari kelakuanku selama ini. Kadang aku sendiri bingung dengan kesalahan apa yang kuperbuat padamu? Sehingga aku menerima semua ini.
Salahkah aku yang ingin membuatmu cemburu? Hal yang sederhana hanya untuk membuktikan seberapa jauh kau menyayangiku.  Bukan berarti aku tak percaya dengan perasaanmu, hanya saja aku ingin melihatmu memasang air muka cemburu padaku. Lucu. Tapi mungkin kau salah mengartikan itu semua. Kau pikir aku benar-benar mencintainya? Tidak. hanya berpura-pura.