Tanah Longsor
By : Rini Lusiana. Edited by : Nabilla Yashinta
Di lereng Gunung Dempo, terdapat sebuah pedesaan yang cukup ramai.
Dahulu di desa itu terdapat banyak sawah dan hutan resapan air. Namun sekarang
semua itu telah berkurang sedikit demi sedikit, mengikuti kata pepatah. Bukan
berkurang dengan sendirinya, tapi karena ada ulah tangan kejam manusia yang
menebang hutan secara berlebihan demi kepentingan duniawi tanpa melakukan
reboisasi. Jika begini, maka, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.
Sore itu, Siti Anisa seorang gadis polos yang berasal dari
keluarga sederhana sedang duduk berdua di depan rumahnya dengan Ali Putra yang
notabene berasal dari keluarga yang kaya di desanya.
Ali :
lihatlah anisa, semakin banyak saja bangunan villa dan café di tempat ini.
Anisa :
ya tentu, di desa ini kan sejuk, asri dan jarang tertimpa bencana, pasti para
pengusaha kaya banyak yang memanfaatkan keindahan daerah ini.
Ali : betul juga pendapatmu. Hmmm.
(menghela napas) Sepertinya kita akan
segera berpisah, Anisa.